2017-10-06 Penyaluran Bantuan Tanggap Darurat Erupsi Gunung Agung
Ditetapkannya status Awas pada Gunung Agung oleh instansi terkait, mengakibatkan masyarakat Karangasem khususnya yang tinggal di radius bahaya diharuskan untuk mengungsi. Masyarakat Karangasem mulai menyebar ke sejumlah kabupaten-kabupaten yang ada di Bali untuk mengungsi, baik di tempat tinggal sanak saudara atau di posko-posko pengungsian yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah.
Tinggal di pengungsian berarti aktivitas kehidupan masyarakat akan terganggu, dan masyarakat akan kesusahan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, sehingga mereka sangat menggantungkan diri terhadap bantuan-bantuan yang diberikan baik secara swadaya oleh masyarakat atau melalui Pemerintah.
Sebagai bagian dari Masyarakat Bali dan merupakan bagian dari Pemerintah itu sendiri, Desa Tibubeneng dibawah komando Perbekel Tibubeneng, I Made Kamajaya, SE dengan cepat merespon kondisi ini dengan membentuk Tim Penanggulangan Erupsi Gunung Agung yang diketuai oleh I Wayan Adhi Putra yang juga merupakan Kelian Dinas Br. Aseman Kawan.
Sebagai langkah awal, tim ini segera membuka Posko Penyaluran Bantuan Masyarakat bertempat di Kantor Desa Tibubeneng untuk menampung bantuan-bantuan dari masyarakat, dan juga Tim ini turun ke setiap banjar yang ada di Desa Tibubeneng untuk mendata pengungsi-pengungsi yang menumpang tinggal di rumah sanak famili yang merupakan warga Desa Tibubeneng. Setelah mendata pengungsi serta kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, Tim langsung menyalurkan bantuan kepada pengungsi sesuai dengan kebutuhan dari pengungsi itu sendiri, seperti Beras, Air Mineral, Pakaian Layak Pakai, serta kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya.
Selain itu, Tim Penanggulangan Erupsi Gunung Agung bersama-sama dengan Perbekel Tibubeneng, Bendesa Adat se-Desa Tibubeneng, Babinsa, Bhabinkabtimas berkesempatan menyalurkan bantuan-bantuan dari masyarakat dan Pengusaha ke Posko Pengungsi di Desa Sibetan, Karangasem pada tanggal 6 Oktober 2017 yang diterima oleh Perbekel Sibetan dan Tim Relawan.